Supervisi Pengawasan Proyek
Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan, proses supervisi pengawasan proyek sangat penting dilakukan. Hal ini berkaitan dengan sesuai tidaknya sebuah pelaksanaan pekerjaan dengan aturan-aturan yang telah ditentukan termasuk didalamnya spesifikasi teknik. Oleh karena itu, proses pengawasan mutlak dilaksanakan untuk menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan terhadap aturan yang ada. Seseorang yang melakukan proses pengawasan diharuskan selalu melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait sehubungan dengan proses pelaksanaan dilapangan.
Hal-hal yang harus diketahui dalam proses pengawasan pelaksanaan pekerjaan:
1. Garis Besar Proyek
Meliputi nama proyek, pemilik proyek, kontraktor, lokasi, nilai kontrak, dan priode kontrak
2. Manajemen Organisasi
- Organisasi sumber daya manusia, membuat grafik dan diagram alur organisasi proyek
- Perencanaan sumber daya manusia, mencakup perkiraan tenaga kerja harian dan bulanan
3. Rencana Kerja Sementara
- Daftar material, berkaitan dengan pengecekan material terhadap ukuran standar dan jumlah yang telah ditetapkan
- Fasilitas keamanan, berisi keterangan dan gambar untuk menjelaskan pengendalian polusi dan keamanan
- Rencana fasilitas sementara, berisi keterangan dan gambar untuk menjelaskan peralatan yang telah ditentukan dalam dokumen perencanaan dan sarana umum sementara. Meliputi perancah, pagar pengaman, jalan masuk, jembatan masuk.
4. Rencana Konstruksi
- Uraian jenis pekerjaan
- Rencana pelaksanaan, keterangan dan gambar untuk menjelaskan urutan pelaksanaan konstruksi dan cara pelaksanaan pekerjaan utama dan aktifitas lain yang menunjang
- Rencana pemakaian peralatan mesin-mesin, daftar untuk menjelaskan nama, tipe spesifikasi dan jumlah yang sesuai dengan dokumen kontrak
- Material konstruksi utama, berisi daftar untuk menjelaskan nama, dimensi standar dan jumlah matrial yang digunakan.
5. Manajemen Konstruksi
- Pengendalian jadwal, harus sesuai dengan masa waktu pelaksanaan
- Pengendalian mutu, pengendalian mutu diawali sejak pengecekan material yang digunakan
Pengendalian dimensi, berisi tentang keterangan dimensi material yang ada dilapangan
Langkah-langkah umum pada pelaksanaan pengawasan pekerjaan:
1. Pemantapan hubungan masyarakat dan hubungan antar instansi. Pengecekan surat-surat perizinan dan sosialiasi ke masyarakat
2. Pemantapan gambar kerja konstruksi dan spesifikasi teknik
3. Pemantapan sarana dan fasilitas pendukung. Meliputi kantor lapangan, gudang penyimpanan bahan, jalan kerja dan fasilitas pendukung lainnya
4. Pengecekan mutu konstruksi sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai
5. Pelaksanaan konstruksi, yang terdiri dari:
- Pemasangan garis atau patok sumbu, profil penampang rencana konstruksi
- Pemasangan material konstruksi yang telah diuji sesuai dengan mutu standar
- Pengeringan bagian pelaksanaan konstruksi
- Pekerjaan galian atau timbunan tanah dipadatkan
- Pekerjaan perancah
- Pekerjaan pasangan
- Pekerjaan beton
6. Pengawasan jadwal pelaksanaan, bagian demi bagian konstruksi maupun jadwal penyelesaian keseluruhan yang PERT-CM dari dokumen kontrak
7. Pengawasan dimensi atau ukuran, kuantitas produk konstruksi, dengan pengujian laboratorium, pengukuran langsung maupun dengan pemotretan
8. Pengawasan mutu produk bagian-bagian konstruksi, apakah telah sesuai dengan spesifikasi yang ada dalam dokumen kontrak
9. Pengendalian pembiayaan pada saat tidak terduga terjadi pekerjaan tambah
10. Pengecekan fungsi setiap struktur pada bagian konstruksoi yang telah diselesaikan
Data untuk mendukung administrasi teknik adalah:
1. Daftar simak (check listing system) berupa kegiatan yang telah dilaksanakan
2. Laporan harian dan laporan mingguan dari kegiatan konstruksi
3. Hasil uji dari benda uji (sampling) konstruksi beton
4. Hasil evaluasi data benda uji melalui histogram atau grafik kendali
5. Laju progres pekerjaan konstruksi
6. Ukuran atau dimensi konstruksi yang telah dilaksanakan
7. Potret hasil pelaksanaan konstruksi
Selama proses pengawasan berlangsung, pengawas harus selalu mencatat semua kejadian yang berlangsung di lapangan pada lembar laporan harian. Setelah itu dilanjutkan dengan mengisi laporan mingguan, laporan harus selalu dibuat untuk mengetahui dengan pasti volume yang telah dicapai.
